Ayo Mendidik

Ayo Mendidik

Sabtu, 03 November 2012

Meninggalnya Si Penghambat Sukses

Pada suatu hari para siswa dari sebuah SMA datang kesekolah mereka. Tidak seperti biasanya, pagi itu para siswa melihat sebuah spanduk besar di depan pintu sekolah. Dalam spanduk itu tertulis kalimat yang berbunyi : "Kemarin, orang yang selama ini menghambat kemajuan kalian di sekolah ini telah meninggal. Kami mengundang kalian untuk hadir dalam acara pemakamannya di sebuah tempat yang sudah di sediakan."

Para siswa diminta berkumpul di depan sekolah untuk berangkat bersama sama dengan para guru yang mendampingi. Pada awalnya semua siswa sedih mendengar berita itu, tapi beberapa saat kemudian mereka pun penasaran, siapakah orang yang selama ini menghambat kemajuan mereka di sekolah itu.

Tempat yang telah disediakan berangsur ramai. Disana telah disiapkan beberapa petugas keamanan yang di perintah untuk mengontrol hiruk pikuk dalam ruang tersebut. semua siswa berpikir, "Siapakah orang yang selama ini menghambat perkembanganku?"

Para siswa diminta untuk melihat jenazah dalam peti satu persatu. Dengan rasa ingin tahu mereka pun secara bergiliran mendekati peti mati yang ada di tempat itu. Ketika mereka melihat kedalamnya, mendadak mereka tidak bisa berkata apa apa. Didalam peti mati itu ternyata ada sebuah cermin, semua siswa yang melihat isi peti mati itu melihat diri mereka sendiri. 

Begitulah. Kalau kita pikir pikir apa sih yang membuat kita susah memperbaiki kualitas hidup kita? Apa sih yang selama ini menjadi penghalang jalan kesuksesan kita? Apa sih yang bikin hidup kita jalan di tempat?

Kadang ketika kita gagal, sulit berkembang, kita dengan entengnya menyalahkan orang lain atau lingkungan yang tidak bersahabat dan tidak mendukung kita. Kita dengan enaknya menyalahkan hal hal eksternal, yang ada diluar diri kita. Padahal kesalahan terbesar justru disebabkan oleh persoalan internal, dalam diri kita sendiri. 

Sukses tidaknya kita sebenarnya sangat ditentukan oleh cara hidup dan karakter yang kita hadirkan dalam diri kita sendiri.

Disadur dari buku Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati by Ahmad Rifa'i Rif'an.



Mari kita lahirkan diri kita yang baru yang selalu semangat dan senang BELAJAR dalam hal apapun yang kita temui detik demi detik sehingga kita menjadi sosok manusia yang sukses menjalani kehidupan dunia untuk mencapai kebahagiaan akhirat.

1 komentar:

Sugiyantokasbin.blogspot.com mengatakan...

Bagus ...betul betul yang menghambat saya maju ..ya saya sendiri..tetimaksih..